Selasa, 04 November 2014

Upacara Adat Karo

Pasuruan - Upacara adat suku Tengger Karo di buka hari ini di Desa Tosari/Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan. Upacara yang akan berlangsung selama sebulan ini dibuka dengan prosesi Sodoran.

Upacara Karo merupakan upacara yang digelar setiap tahun pada bulan kedua (bulan Karo) kalender Tengger, atau dua bulan setelah upacara Yadnya Kasada. Upacara digelar sebagai tanda penghormatan kepada leluhur suku Tengger, Joko Seger dan Loro Anteng. Bagi suku Tengger, menyelenggarakan upacara Karo merupakan kewajiban.

Menurut Trisno Sudigdho salah seorang sesepuh suku Tengger di Tosari, upacara Karo selalu dibuka dengan tari Sodor. Sebuah tarian yang menggambarkan hubungan siami-istri leluhur suku Tengger awal hingga beranak pinak sampai sekarang.

"Rangkaian upacara pembukaan Karo ini disebut Sodoran," katanya kepada detiksurabaya.com di lokasi, Rabu (12/10/2011).

Acara pembukaan dimulai dengan kirab Sodoran. Kemudian dimeriahkan dengan berbagai kesenian diantaranya tari Sodor, Remo dan penampilan dari kelompok Karawitan Tayub Campursari Adi Laras Tengger Ngadiwana. Tanda penghormatan kepada para pemimpin juga dilakukan dengan cara menyematkan ikat kepala kepada jajaran Muspida Kabupaten Pasuruan.

Setelah pembukaan, upacara akan dilanjutkan dengan upacara Santi, Slametan Banyu, Pembukaan Jimat Klontong hingga puncaknya upacara penutupan di Wonokritri yang disebut Bawahan.

"Upacara Karo berlangsung sebulan penuh," jelas Trisno.

Upacara Karo di wilayah Tengger Brang Kulon (wilayah Pasuruan) diikuti oleh warga dari delapan desa. Desa Tosari, Baledono, Ngadiwono, Wonokitri, Sedaeng, Mororejo dan Kalirejo di Kecamatan Tosari serta Desa Keduwung, Kecamatan Puspo dan Desa Kayukebek, Kecamatan Tutur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar